Selasa, 06 Maret 2012

Mengenali karakter seseorang dari cara mengendarai motor


Mungkin, ini adalah postingan yang sama sekali tidak penting. karena, jelas sekali bahwa saya tidak memakai referensi ataupun penelitian ilmiah apapun untuk menuliskan ini. tapi, setidaknya, izinkan saya berbagi, bukankah berbagi itu indah, kawan?

Entah sejak kapan curiosity saya untuk menjadi peneliti karakter orang muncul. saya juga tidak tahu, namun satu hal, dari dulu saya selalu suka memperhatikan karakter orang-orang di sekeliling saya, entah itu keluarga, teman, sahabat, ataupun seseorang yang baru saya kenal. saya selalu menduga-duga, membuat perkiraan-perkiraan yang sama sekali tidak ilmiah, karena menghubungkannya dengan sesuatu yang saya percaya ada kaitannya, misalnya, ketika saya berkunjung ke rumah teman, sodara, atau sahabat, dan kebetulan saya ada keperluan ke kamar mandinya, maka reflek saja saya akan memperhatikan kebersihan kamar mandinya dan kemudian menghubungkannya dengan karakter penghuni rumah tersebut (untuk lebih jelasnya silahkan lihat postingan saya sebelumnya yang berjudul: how clean is your bathroom)

Dan kali ini, saya akan membahas tentang Mengenali karakter seseorang dari cara mengendarai motornya. dari dulu, saya memang lebih sering dibonceng oleh orang lain daripada mengendarai sendiri. namun beberapa hari kebelakang, saya baru terfikir, dan akhirnya membuat kesimpulan bahwasannya kita dapat mengenali atau mengetahui karakter seseorang dari cara mengendarai motornya. 

Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu, saya dibonceng oleh seorang rekan mengajar ketika  pulang ke rumah dari acara perkemahan tingkat SMA. saat turun dari motornya, saya langsung menghembuskan nafas lega yang tak terhingga karena telah selamat sampai di depan rumah, bayangkan saja perjalanan yang normalnya ditempuh dalam waktu setengah jam bahkan lebih,  kali itu hanya ditempuh dalam waktu kurang dari 20 menit. how fast he rode the motorcycle! dan itulah yang membuat saya berkali-kali istigfar saat berkali-kali pula ia menerabas jalan yang rusak dengan bolong di sana sini. entah mungkin karena waktu itu kami berburu dengan waktu agar tidak kemagriban di jalan, yang jelas ia membawa motor seakan ia hanya mengendarainya seorang diri. tidak peduli pada penumpang di belakangnya yang menahan nafas sepanjang perjalanan karena merasa ngeri dan takut terjatuh.

Namun, saat kesokan harinya ia membonceng saya lagi ke bumi perkemahan, cara membawa motornya tetap sama, seperti orang yang terburu-buru alias ngebut layaknya seorang pembalap,  padahal waktu itu kami sedang tidak terburu - buru waktu. saya kemudian mengingat-ingat bagaimana keseharian ia saat mengerjakan tugas-tugas di sekolah, saat rapat, dan lain sebagainya, dan saya sampai pada satu kesimpulan, bahwa rekan saya ini memang seorang yang tidak suka kelambanan,  tidak suka hal yang bertele-tele atau ngayayai tanpa jelas, dan dalam segala hal ia selalu ingin cepat dan buru-buru selesai.

Beberapa hari berikutnya, saya dibonceng oleh murid saya yang saat ini duduk di kelas 9 saat saya akan mengambil netbook  di rumah, dan anda tahu apa yang saya rasakan saat dibonceng olehnya? saya merasa tidak nyaman. pasalnya, ia berkali-kali meng-gas dan menggerung-gerungkan suara motor. saya paham kenapa ia seperti itu, bukankah ia sedang dalam masa remaja yang labil?  that's why he rode the motorcycle like that way.

Siangnya, saya diajak Kepsek ke acara sosialisasi akredetasi MTs di sekolah lain, dan pulangnya saya dibonceng oleh rekan guru yang lain, karena Kepsek harus kembali ke sekolah tersebut untuk mengambil tasnya yang tertinggal. sebelumnya saya memang pernah dibonceng olehnya, tapi tidak dalam perjalanan yang cukup jauh ini, dalam perjalanan kami membincangkan banyak hal, dari mulai jalanan yang sudah bolong-bolong, pemandangan pegunungan yang membiru, dan banyak lagi, sampai tidak terasa kalau kami sudah hampir sampai. saat saya turun dari motornya, saya tentu menghela nafas lega karena telah pulang kembali dengan selamat, namun bukan karena sebelumnya saya merasa takut atau ngeri terjatuh dari motor, bukan. karena tentu saja selama perjalanan tadi, walaupun jalanan aspal yang kami lalui bertebaran bolong-bolong yang tak terhitung, saya tetap merasa aman dan nyaman, tidak merasa takut atau khawatir terjatuh, this because the rider rode his motorcycle slowly but sure. dalam keseharian, rekan saya berwajah charming ini, memang seorang laki-laki yang idealis, teguh pendirian, dan and  so responsible with his duties, dia tidak pernah terlihat terburu-buru dalam mengerjakan hal apapun, namun juga tidak pernah lewat deadline yang telah ditetapkan. and so, his character  approaches his way in riding the motorcycle. 

Believe it or not??? 
that's up to you! friends! : )

9 komentar:

  1. wah kalau saya mengendarai sepeda motor nyantai aja. Sampe sampe kadang orang yang saya boncengin protes, "wah agak cepat dikit, ini pelan banget yah!!".

    he he begitulah. dalam urusan berkendara, klo bisa pelan, ngapain cepat-cepat. Kalau memang tidak ada urusan mendesak.

    btw, kalau bisa kolom komentarnya bisa dihilangkan bagian 'permission'nya ga? itu lho yang musti nulis huruf-huruf itu. Yang ada tulisan : buktikan anda bukan robot :). Supaya enak ngasih komentarnya ^_^.

    BalasHapus
  2. makasih atas komentar dan masukannya mas, tapi jujur aja saya gak tahu gmn cara menghapus bagian "permission"nya itu, mas fifin tahu caranya? would you like to show me?: )
    haturnuhun..."_"

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba ke menu dashboard --> setting --> comment -->
      nah kemudian scrol terus ke bawah nanti pada bagian "Show word verification for comments?"
      --> ini pilih 'no' saja.

      Jadi nanti pengunjung lebih enak buat komentarnya.

      Hapus
    2. wah sudah ya.... selamat ya he he

      Hapus
  3. Berarti mas fifin ini orangnya nyantai dan easy going,bener gak?he..

    BalasHapus
  4. kalau saya suka cepet naik motornya, kalau perlu selip kanan selip kiri biar lebih cepet lagi sampai tujuan
    kalau pas di lampu merah, suka pke ancang-ancang biar pas hijau nyala saya bisa start duluan.
    ini moment paling seru menurut saya, seperti orang mau balapan dan biasanya kalau yang di samping saya itu ngebut, saya ketularan ngebut juga (mirip orang balapan pokoknya)

    apa ini sangat berhubungan dengan karakter saya yang 'gak mau kalah' yah? :D

    BalasHapus