Minggu, 09 Oktober 2011

sekumpulan rindu

baca note nya ka Jani ttg "sekumpulan diam"
mengalirkan tetes2 air mata
mengingat sosok keriputnya,
nenekku tersayang
yg sudah berpulang
andai ada malaikat yg bersedia mengantarkan suratku padanya,
sunngguh
aku ingin bercerita
ttg sebuah cita yg diimpikannya menjadi citaku juga
'menjadi seorang guru spt bapak'
mengajari anak2 ttg hidup dan cinta
dan kata2nya akan selalu abadi
terpahat dlm relung hati
sebagaimana aku mengenang deretan gigi ompongnya yang terkekeh ketika aku  menyampaikan, betapa aku ingin dia minum obat dan sembuh dari sakitnya agar bisa menyaksikanku bersanding di pelaminan entah dg siapa,
setelah terkekeh geli  iapun berkata " nanaonan leutik keneh rek geura kawin tea, sakola heula sampe lulus ambeh jadi guru doang bapak" (apa2an masih kecil mau nikah, sekolah dulu sampe lulus supaya jd guru spt bapak)
dan ia kembali terkekeh
menertawakanku...
dan sekarang,
setiap aku berdiri di depan murid2ku
aku selalu teringat kembali
deretan gigi2 ompongnya
yg menertawakan aku enam/tujuh tahun silam lalu
dan aku baru tersadar
betapa kata2nya itu adalah doa yang dianyamnya dg rapih dan sungguh2untukku
walaupun ia mengucapkannya sambil terkekeh
memamerkan gigi2 ompongnya
yg kini aku rindui dalam diam...
dan kemarin
di depan nisannya yg  dingin
kukirimkan doa2 untuknya
juga sebuah kabar yg mudah2an membuatnya tersenyum dsn
"mak bayi, e udah ngajar skr...spt yg dulu selalu mak harapkan"
dan sebulir air mata
jatuh tnp bisa aku cegah
"Tuhan, sampaikan sekumpulan rinduku padanya dan
semoga Engkau selalu menjaganya..."

3 komentar: