Apa kabar Banten?
ah, membacamu hari-hari terakhir ini di media, sungguh membuat hati ngilu. justru di saat kau menginjak usia yang ke-13 sebagai provinsi, berbagai media masa dari mulai media cetak, TV, bahkan online, menyoroti setiap jengkal wajahmu yang kusut dan berdebu.
selamat ulang tahun Banten, kali ini, aku ingin menghadiahimu 3 buah puisi amatir, semoga Tuhan memberikanmu pemimpin yang amanah di tahun2 mendatang. amin.
(1)
KE -13
Biar kami tiup
Lilinmu yang ke-13
Ssambil merapal
Doa-doa sederhana
Lewat teriakan mahasiswa
Di jalan dan gedung KPK
Kemudian,
Izinkan kami memotong
Tartmu yang ke - 13
Dengan pisau media
Untuk kami bagikan
Pada rakyatmu
Yang tak mampu membaca
Pekatnya peta hitam politika
(2)
DI ATAS GERBONG RANGKAS JAYA
Dari balik kaca jendela
Pohon-pohon berkejaran
Dengan rumah-rumah
Dan tiang - tiang listrik
Tapi aku tak melihat langit
Tersapu biru
Tak juga kudengar
Senda gurau
Pengasong minuman
Dan nyanyian sumbang
Pengamen jalanan
Juga
Teriakan parau para penjaja buah
Hanya penumpang berdasi
Dan wangi
Dan wangi
Yang duduk adi bangku-bangku kosong
Tanpa senyum
Tanpa sapa
Seperti patung
Namun mereka bernyawa
Aku meraba dingin dinding bajamu
Wajahmu pucat
Tanpa gairah
Tanpa canda tawa
Seperti mayat
Namun engkau masih bergerak
Membelah rel
Dari Rangkas sampai Jakarta
(3)
KECUALI MULTATULI
Kecuali Multatuli,
Siapakah yang peduli?
Pada tetes keringat petanimu
Pada lalat yang mengerubungi
Buncit perut anak-anakmu
Pada tangan renta
Yang mengais sampah
Didepan istana megahmu
Kecuali Multatuli,
Siapakah yang peduli?
Pada mata jalang
Yang mengiba koin
Di atas gerbong tua
Keretamu
Pada tukang becak
Di depan Vihara
Dan
Pada pengasong nasi timbel
Pada pengasong nasi timbel
Di peron stasiun
Kecuali Multatuli,
Siapakah yang peduli?
*dua dari tiga puisi itu (Ke-13 & Kecuali Multatuli) alhamdulillah lolos seleksi panitia kurasi Kegiatan Rumah Budaya Nusantara yang diselenggarakan di Rumah Dunia dan ikut dibukukan dalam antologi puisi Tanah Air Debus yang terbitkan oleh Gong Publishing
*dua dari tiga puisi itu (Ke-13 & Kecuali Multatuli) alhamdulillah lolos seleksi panitia kurasi Kegiatan Rumah Budaya Nusantara yang diselenggarakan di Rumah Dunia dan ikut dibukukan dalam antologi puisi Tanah Air Debus yang terbitkan oleh Gong Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar