"Oo...
jadi...
karena itu,
tidak ada lagi kabar darimu?
hmm...
sudahlah,
ini semua juga karena salahku
salahku?
benarkah?
bukankah kau yang memulai semua ini lebih dahulu?
maaf,
bukan aku menyalahkanmu,
aku hanya..."
dan... setitik air mata jatuh dipipinya yang merah.
"Tuhan, adakah yang lebih indah dari kehendakMu? dari rencanaMu?" bisiknya dalam hati dengan sangat pelan. dan... setitik lagi buliran bening itu jatuh dari kelopak matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar