That which we call a rose by any other word would smell as sweet."
-Shakespeare's Romeo and Juliet (II, ii, 1-2)
"Apalah arti sebuah nama?
karna mawarpun akan tetap wangi walaupun kita menamakannya bukan dg mawar" begitulah kira-kira terjemahan bebas dari quote'nya William Shakespeare di karya termasyhurnya Romeo and Juliet.
Di suatu pagi yang cerah, awal tahun ajaran baru, saya menatap wajah-wajah yang penuh semangat itu sambil tersenyum, bersiap mengabsen nama-nama yang tertera di daftar hadir. sayapun mulai menyebutkan nama mereka satu persatu, berusaha mengingat nama dan wajah yang saya sebutkan, sambil terus menebar senyum. (he....untung udah sikat gigi). kemudian, tiba pada deretan abjad "M" saya membaca nama yang cukup aneh dan lucu itu di absen. "Menon Samanah" spontan saya ingin tertawa, namun sekuat tenaga saya tahan. sekali lagi saya membacanya dengan keras, dan beberapa menit kemudian di antara riuh olok-olok anak-anak yang lain, sebuah suara terdengar dengan intonasi yang sangat malu-malu "Hadhiroh!", saya menoleh ke barisan siswa perempuan, mencari asal suara tersebut, dan di bangku kedua dari belakang yang menyender ke tembok, seorang murid perempuan dengan air muka seperti menahan malu mengacungkan tangannya dengan kepercayaan diri yang seperti merosot 60 derajat. sekilas, saya melihat pipinya yang putih bersih nampak sedikit merona menahan malu. dalam hati saya berkata "di era Digital seperti ini, ternyata masih ada orang tua yang memberi nama anaknya seperti itu" dan tiba-tiba saja terbersit rasa kasihan dalam hati saya pada anak itu, kasihan, karena ia terlihat begitu tidak percaya diri dengan nama yang tersemat pada dirinya. namun saya juga tidak bisa menahan diri untuk tersenyum bahkan tertawa setiap saya mengingat nama yang out of date itu, he...,
sepuang sekolah, saya menceritakan tentang nama anak perempuan itu pada ibu saya, dan respon pertama ibu saya ketika mendengar nama tersebut juga sama dengan saya, 'tersenyum' namun kemudian, ia berkata bijak "mungkin saja orang tuanya itu berharap anaknya itu akan tumbuh menjadi seorang gadis atau perempuan yang menor atau berparas putih dan cantik. karena bisa jadi "Menon" itu bisa berarti 'menor" atau "putih" atau " cantik"?" dan saya mengiyakan, setuju. bukankah sejatinya, tidak ada orang tua yang mengharapkan keburukan terjadi pada anak-anaknya, maka doa-doa dan pengharapan-pengharapan itu tertuang dalam nama-nama yang mereka sematkan pada buah hati mereka. walaupun pada beberapa kasus, seperti halnya murid saya itu, nama yang diberikan orang tuanya tersebut mengundang senyum, tawa, bahkan olok-olok dari orang-orang yang pertama kali mendengarnya. namun, seperti kata Shakespeare "apalah arti sebuah nama?"
tapi sayangnya, walaupun apa yang digaungkan oleh Shakespeare itu, benar adanya, tentang apalah arti sebuah nama? karna sebagus dan seindah apapun sebuah nama yang di berikan orang tua kepada anaknya, tidak akan berarti apa-apa jika di kemudian hari, anak tersebut berprilaku atau bertingkah tidak sesuai dengan nama yang terstempel pada dirinya.
saya jadi teringat, pada perbincangan saya dengan adik saya di suatu malam, di depan kamar mandi di sebuah Rumah sakit umum, di daerah kami. saat itu memang malam kedua kami menunggui ibu kami di rumah sakit pasca melahirkan adik kami yang terakhir. maka, hal yang kami perbincangkan adalah juga tentang nama apa yang akan kami berikan pada adik bungsu kami itu. malam sebelumnya, bapak mengusulkan nama "Bahrul ulum" pada saya. spontan saya berkata tidak. bukan karena saya tidak menyukai makna agung yang terkandung di balik nama itu. tapi, jujur saja, bagi saya nama tersebut sangat 'pasaran' sekali. he..., dan malam itu, saya menceritakan usulan bapak tersebut kepada adik saya yang pertama, bagaimana respon dia? bahkan melebihi saya, ia langsung berteriak "TIDAAK" untuk nama yang indah itu. dan apa alasannya? dia menjawab bahwa dia punya teman yang bernama "Bahrul Ulum" namun, nakalnya tidak tertandingi, bahkan akhirnya, dengan sangat terpaksa ia dikeluarkan dari almamaternya karena sering kabur dan merokok. walaupun sebenarnya, ia adalah anak yang baik dan setia kawan. maka, apalah arti sebuah nama???
Namun, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi, bahwa sebagai orang tua, mereka harus memberikan nama yang baik untuk anak-anaknya. bahkan nama yang baik merupakan hak bagi anak dari orang tuanya, selain pendidikan dan pengasuhan yang baik, sampai ia beranjak dewasa. tmaka idak peduli pada apa yang dikataka Shakespeare, bagi kami ia adalah doa dan sebentuk pengharapan atas kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
saya jadi teringat, pada perbincangan saya dengan adik saya di suatu malam, di depan kamar mandi di sebuah Rumah sakit umum, di daerah kami. saat itu memang malam kedua kami menunggui ibu kami di rumah sakit pasca melahirkan adik kami yang terakhir. maka, hal yang kami perbincangkan adalah juga tentang nama apa yang akan kami berikan pada adik bungsu kami itu. malam sebelumnya, bapak mengusulkan nama "Bahrul ulum" pada saya. spontan saya berkata tidak. bukan karena saya tidak menyukai makna agung yang terkandung di balik nama itu. tapi, jujur saja, bagi saya nama tersebut sangat 'pasaran' sekali. he..., dan malam itu, saya menceritakan usulan bapak tersebut kepada adik saya yang pertama, bagaimana respon dia? bahkan melebihi saya, ia langsung berteriak "TIDAAK" untuk nama yang indah itu. dan apa alasannya? dia menjawab bahwa dia punya teman yang bernama "Bahrul Ulum" namun, nakalnya tidak tertandingi, bahkan akhirnya, dengan sangat terpaksa ia dikeluarkan dari almamaternya karena sering kabur dan merokok. walaupun sebenarnya, ia adalah anak yang baik dan setia kawan. maka, apalah arti sebuah nama???
Namun, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi, bahwa sebagai orang tua, mereka harus memberikan nama yang baik untuk anak-anaknya. bahkan nama yang baik merupakan hak bagi anak dari orang tuanya, selain pendidikan dan pengasuhan yang baik, sampai ia beranjak dewasa. tmaka idak peduli pada apa yang dikataka Shakespeare, bagi kami ia adalah doa dan sebentuk pengharapan atas kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
*Gambar di ambil dari sini www.bridgeny.com
ha..ha..lucu teh..
BalasHapusjiaah..., belum selesai dah dikommenin he...,
BalasHapusoia, mel, ajarin dong gmn caranya mempercanti template blog, biar lebih artistik kayak punya meli...he...
BalasHapusha.ha..gak papa lah teh... meli kan lagi pingin ketawa.he..
BalasHapusmeli juga otak-atik aja teh.. itu tuh,, di link desain di bagian atas dask board. habis itu, pilih aja design template. ntar banyak macem-macem mau cantikin blog dibagian mana. sukses mencoba ya teh!!
mel, maksud e, gmn caranya masukin foto di atas itu???
BalasHapuskayak punya meli, foto cwe pake jilbab lagi duduk di pantai ngadep ke laut.he...
BalasHapus