td mlm, tertidur dengan sejumput perasaan haru bercampur takjub, betapa adik saya yg baru berumur 5 tahun setengah dg mata polosnya bisa melontarkan 4 pertanyaan yg benar2 membuat saya gelagapan menjawabnya. 3 pertanyaan filosofis dan 1 pertanyaan ilmiah.
mlm tadi, setelah adik kedua saya menemukan buku kumpulan dongeng milik perpustakaan sekolah yg sudah 'distempel' hak miliknya, ia meminta saya membacakannya untuk opa adik bungsu kami, awalnya saya menolak karena rasa capek setelah seharian di warung dan beres2 rumah memggelayuti bada saya, tapi ketika mata polos adik laki2 saya itu memohon pada saya, rasa capek dan kantuk yg mulai menyerang saya tepis jauh2, maka sayapun mulai membacakan dongeng yg berjudul "si raja" itu padanya.
setelah cerita ttg raja kera yg selalu menyandang bedil itu selesai saya bacakan, saya berkata padanya sambil menatap dua bola matanya yg belum terlihat ngantuk itu, "dongeng ttg si raja kera telah selesai... dan bersambung besok malam, sekarang adalah waktunya bertanya... jd opa silahkan tanya APA SAJA sama eteh. ok!" tiba2 wajah manisnya memasang tampang seolah2 ia sedang berfikir keras, dan "opa tahu...opa tahu..." maksudnya dia tahu harus bertanya apa, "ya sudah kalau gitu apa pertanyaan opa?" kata saya. dalam hati saya berkata kira2 apa ya yg akan ditanyakan 'monster' kecil yg hobby nangis ini pada saya?.
satu detik, dua detik, tiga detik, dan ..." eteh, muslim itu apa seh?" tanyanya dg polos, saya agak kaget mendengarnya tapi berusaha tidak menunjukkannya, benak saya langsung terbang pada sinetron ramadhan yg tayang di salah satu stasiun TV swasta berjudul "sampeyan muslim?", saya pikir mungkin dia mendapat ide pertanyaan itu dari film tersebut dan saya mulai mencoba mencari kata2 yg tepat untuk menjawabnya, namun belum selesai saya menjawab'nya mulut kecilnya sudah melontarkan kembali dua pertanyaan yg lain yg semakin membuat saya gelagapan bingung harus menjawab apa,
"eteh, hati itu apa seh? terus kasihan itu apa yah?"
kemudian dia masih memberi bonus satu pertanyaan lagi,
"eteh, biji2an itu dibuatnya dari apa?"
dan, saya semakin merasa sedang diserang oleh peluru2 pertanyaan yg sederhana namun tajam dan menembus isi kepala saya sampai saya kalah telak. tapi, karena sayalah yg memulai "perang" ini, maka saya tidak boleh terlihat kalah apalagi KO, he...(gengsi gitu lho! masa kalah sama anak kecil) da dg terbata plus gelagapan plus bingung nyari kata2 yg tepat, saya berusaha menjawab pertanyaan2 itu sesederha mungkin agar bisa dipahami oleh otak kecilnya itu.
dan pagi tadi, ketika saya bangun, saya tersenyum sendiri mengingat betapa masih bodohnya saya untuk menjawab pertanyaan2 sederhana namun mengandung makna filosofis itu, bahkan saya sendiri juga tidak pernah terpikir melontarkan pertanyaan2 spt itu,
"muslim itu apa seh?", "hati itu apa seh?" "kasihan itu apa seh?" dan yg terakhir yg benar2 membuat saya malu dg status saya yg pernah duduk di kelas IPA selama 2 tahun waktu aliah, "biji2an itu asalya dari apa?"
hmmm...
saya kira kita semua setuju, kalau untuk menjawab pertanyaan2 itu dg jawaban yg bukan sekedar "pengetahuan" hasil memindahkan definisi dari buku2, adalah tidak mudah sama sekali, apalagi pertanyaan2 itu keluar dari celoteh seorang anak kecil yg belum genap 6 tahun.
dan ketika saya beranjak ke kamar mandi untuk wudhu, saya spt menemukan seberkas terang, "hei... bukankah jawaban dari ke3 pertanyaan itu saling berkaitan??" teriak saya dalam hati. bukankah seorang MUSLIM yg baik itu adalah seorang MUSLIM yg bisa menjaga cahaya HATINYA dan memiliki rasa empati dan peduli atau KASIHAN terhadap saudara muslimnya yg lain???, lihat!tiga kata itu MUSLIM, HATI, dan KASIHAN (baca: kasih sayang dan empati) saling berkaitan dan membentuk sebuah makna yg dalam. anda setuju??? : )
note:
eteh : nama panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa sunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar