apa makna cinta sejati???
berapa banyak definisi yang tak terbilang tentang arti dan makna cinta sejati. bagi seorang mukmin, maka cinta sejati adalah cinta kepada Allah dan Rosulnya. tetapi dalam hidup, kita tidak bisa pungkiri bahwa kita juga memiliki cinta-cinta yang lain selain kepada Tuhan, diantaranya cinta pada kedua orang tua, pada kakak dan adik kita, pada keluarga, juga pada pasangan hidup kita.dalam tulisan ini, saya tidak hendak membahasa tentang cinta kepada Tuhan, karena dalam kitabNya pun telah tertera bahwa cinta yang sejati adalah hanya cinta kepada Allah yang Maha Pencinta.
selalu menarik memang jika kita membincang tentang cinta. tentang apa itu cinta? dan setiap orang pasti punya definisinya sendiri-sendiri tentang cinta, terutama cinta sejati di luar cinta kepada Tuhan (baca: cinta kepada mahluknya) dan biasanya definisi-definisi itu lahir dari pengalaman-pengalaman mereka ketika mencintai dan dicintai.saya sering kali menemukan banyak definisi cinta baik dari buku2 yang saya baca ataupun dari orang-orang yang mengisi hidup saya, keluarga, teman, sahabat.
ada seorang sahabat yang memberikan arti cinta sejati adalah cinta yang memberi tanpa mengharap kembali kecuali hanya untuk kebaikannya, walaupun kita tidak mendapatkan cintanya, dan saya tahu bahwa definisi nya itu lahir karena ia pernah mencintai seseorang tetapi kemudian ditolak. ada juga orang yang memaknai cinta sejati sebagai cinta yang mampu menyembuhkan, mampu membakar semangat, dan mampu menghilangkan kedukaan. itu mungkin karena ia menemukan cinta sejatinya ketika ia dalam keadaan terpuruk. selain dua definisi diatas, ada juga yang mengatakan bahwa cinta sejati adalah cinta yang tidak bisa dimiliki dan tidak terdefinisi. bahkan ada juga yang mengatakan bahwa cinta sejati adalah cinta yang dibawa sampai mati, yang tidak bisa dipisahkan kecuali oleh kematian. sebuah definisi cinta yang dalam sekali.
tetapi, dari sekian banyak definisi tentang cinta atau hakikat cinta atau cinta sejati, saya lebih tertarik pada apa yang ditulis oleh Tere Liye dalam novel terbarunya Eliana, serial anak-anak mama, dalam percakapan wak Yati dengan adiknya pak Syahdan muda ketika cintanya ditolak oleh seorang gadis yang di kemudian hari ternyata memang menjadi jodohnya. seperti ini kutipannya, ".... hanya wak yati yang mengantar ke stasiun kampung, memeluknya, berbisik, "kau tahu Syahdan, HAKIKAT CINTA ADALAH MELEPASKAN. SEMAKIN SEJATI IA, SEMAKIN TULUS KAU MELEPASKANNYA. percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri kepada dirimu. banyak sekali para pencinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat."
ya, hanya sesederhana itu. melepaskan, mengikhlaskan, merelakan. jika pada postingan sebelumnya saya menyarankan bahwa cinta memang harus diungkapkan. bahwa kita harus punya keberanian untuk mengungkapkannya pada orang orang kita cintai, sebelum kita menyesal untuk selamanya, tetapi, jika setelah mengungkapkannya cinta itu tertolak, maka kita hanya cukup melepaskannya, dan mengikhlaskan kenyataan yang ada. karena justru disitulah hakikat cinta yang sebenarnya.
indah. bagaimanapun juga,perbincangan tentang cinta selalu menarik untuk diperbincangkan. thank u teteh.. jd pingin baca novel eliana-nya..
BalasHapus